Selasa, 05 April 2011

Budidaya Kaktus dan Sekulen

1. Sejarah Kaktus
Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.
Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh.
Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh. Namun kaktus generasi ”anyar” ini tumbuh dengan bentuk yang lebih pendek dari moyangnya tadi. Kaktus bentuk pendek itulah yang sering kita jumpai pada masa kini.
Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.
Wilayah hidup kaktus amat beragam. Dari daerah pantai yang mengarah ke laut, hutan belantara sampai ke gunung berbalut es macam Pegunungan Andes. Jadi, bukan hal aneh bila bertemu kaktus pada ketinggian 3000 – 4000 m dpl.
Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Contoh adaptasi ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun. Perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air. Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh.
Dalam hal penyebaran, burung pemakan buah kaktus dianggap berjasa menebarkan benih ke segala tempat di belahan dunia. Walau begitu, manusia tetap diakui sebagai faktor utama dalam menyebarluaskan tanaman berkeping dua ini. Peran itu bisa dilihat ketika mereka melakukan perpindahan tempat, kaktus tak pernah tertinggal dalam daftar bawaan.
Contoh paling gampang, proses penyebaran kaktus di negeri sendiri. Di Indonesia, kaktus masuk lewat tangan-tangan pemerintahan jajahan Belanda. Bule-bule asal negeri kincir angin itu yang pertama kali dan membudidayakan bibit kaktus. Mulanya pemerintah Belanda mendatangkan kaktus jenis duri entong (Cereus Peruvianus) dan kaktus duri gambas (Opuntia Monocantha) sebagai makanan ternak.
Majunya teknologi pertanian membuka lembaran baru dunia tanaman, termasuk kaktus. Teknologi mutakhir seperti kultur jaringan menghasilkan bibit baru dengan mutu prima dan seragam. Silangan antar jenis, menghasilkan varietas kaktus yang kian beragam. Teknik grafting atau sambung kaktus lebih mempercantik penampilan. Singkatnya, bagi Anda yang ingin menanam kaktus kini banyak pilihan jenis dan cara menanam.

2. Cara Menanam dan Perawatan
Memperbanyak Kaktus
Kaktus bisa dikembang-biakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang meperbanyak dengan biji. Walaupun sedikit rumit, cara ini masih tetap dilakukan. Pertama biji kaktus harus dikeringkan, direndam dalam air hangat baru disebar dalam media semai yang biasanya berupa pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah kompos. Setelah kaktus berumur setahun dan mempunyai panjang 4-5 cm, kaktus sudah bisa dipindahkan ke media tanam.
Cara yang paling mudah memperbanyak kaktus dengan setek batang. Jika dilakukan dengan cara yang benar, steak paling rendah risiko kegagalannya. Pilih batang kaktus yang tidak terlalu tua atau muda. Potong dengan pisau tajam sepanjang 6 cm. Biarkan 7 - 10 hari di tempat yang sejuk agar luka mengering. Proses berikutnya tinggal menanam di media tanam. Perlu diperhatikan, untuk jenis kaktus bulat atau beruas, pemotongan sebaiknya dilakukan tepat pada bagian ruasnya. Bekas potongan pada tanaman induk biasanya akan tumbuh tunas baru yang siap menjadi bibit setek baru.
Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru, grifting juga menciptakan dua jenis tanaman dari due kaktus yang berbeda sehingga mempercantik penampilan.
Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus atau opuntia ficus indica bisa digunakan karena kuat perakarannya. Proses sambung kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar menempel sempurna.
Ada banyak cara sambung kaktus, namun metode sambung rata dan sambung serong paling banyak dilakukan. Prosesnya hampir sama, potong rata atau serong batang induk dan batang atas dari jenis yang berbeda. Cara cepat tempelkan dan perkuat dengan tali rafia atau benang. Sambung kaktus terlihat berhasil jika terjadi pertumbuhan pada batang atas dan tali pengikat bisa dilepas.

Menanam & Perawatan
Tanaman dari keluarga Cactaceae ini memang unik. Biasa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Usianya juga bisa mencapai puluhan tahun, namun bisa mati dalam sekejap jika salah perawatan.
Singkatnya, menanam dan merawat kaktus perlu ketelatenan karena tanaman ini sangat rentan terhadap penyakit. Umumnya kaktus menyukai media yang porus (tidak mengikat air). Gunakan pasir halus, pupuk kandang, tepung tulang dan sekam dengan perbandingan 20:40:10:30. Setelah diaduk rata, media ini dikukus atau di sangrai agar mikroorganisme pembusuk mati.
Batang kaktus dilapisi jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan, kondisi ini menjadikan kaktus mampu menyimpan air dan tahan kekeringan.
Meski begitu, kaktus tetap perlu air untuk bertahan hidup. Penyiraman sebaiknya dilakukan 3 minggu sekali atau 1 bulan sekali, raba media tanam, jika sudah kering berarti kaktus harus disiram. Perlu diingat, air harus ber-pH normal, tidak mengandung garam atau asam yang dapat menyebabkan kebusukan.
Kaktus sangat suka bermandi cahaya matahari langsung, jika Anda menaruh kaktus di dalam rumah, keluarkan setiap 1 minggu sekali dan letakkan di tempat yang terkena matahari langsung selama 2-3 minggu. Kaktus juga pantang kena air hujan berlebihan.
Agar kaktus tampil prima perlu dilakukan pemupukan 4 bulan sekali. Beri pupuk tulang atau pupuk ikan dengan P dan Ca tinggi. Jangan memberi pupuk urea yang dapat mengakibatkan kebusukan.
Bila kaktus sudah terlalu besar atau sebaliknya lambat pertumbuhannya lakukan pemangkasan akar atau ganti medianya. Hama kaktus umumnya cendawan jenis phytophthora infestans, kutu wol (dactylopius tomentosus), kutu lilin (Pseudococcus Longispinus), tungau dan keong tanah. Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida, bakterisida secara berkala.

3. Jenis dan Manfaat

Jenis Kaktus
Lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Dari 100 an marga, kaktus dikelompokan menjadi 3 suku : Preskioidea, Opuntodeae, Cereoidea.
Jenis Preskioidea biasanya mempunyai daun dan berduri. Bentuknya bisa berupa pohon semak hingga tinggi 10 meter.
Karakteristik opuntodeae lain lagi, kelompok ini memiliki batang beruas. Bentuknya bulat telur, pipih, memanjang atau berupa semak. Adakalanya berdaun namun mudah gugur. Opuntodeae juga memiliki areole yang berduri.
Jenis terakhir, Cereoidea paling banyak dijumpai. Bentuk batangnya beragam dan sekulen (banyak mengandung air). Sebagian jenis ada yang menyerupai silinder, beruas, bulat, bahkan memanjang. Jenis ini tidak memiliki daun dan areolenya ditumbuhi aneka bentuk duri.

Manfaat Kaktus
Jenis kaktus tertentu seperti Hylocereus undatus ternyata dapat berbuah dan bisa dimakan. Salah satunya buah naga yang bercitarasa manis, asam dan segar.
Dibalik aroma segarnya buah naga kaya manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, karbohidrat dan tinggi serat yang dapat memperlancar proses pencernaan dan mampu pengikat zat karsinogen penyebab kanker.
http://blogpakdani.blogspot.com/2010/06/budidaya-kaktus-mini.html

Upaya Pelestarian Tumbuhan Langka

Tumbuhan langka seperti halnya anggrek dan gaharu menjadi sumber pendapatan tambahan sejumlah keluarga di Desa Baay Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur, untuk itulah warga yang terdiri atas suku Basap berupaya melestrarikannya. Saudara kita Firmansyah warga Desa Baay turun temurun peduli terhadap tanaman langka yang ada didesanya. Bahkan ia sendidiri bersama lima anggota keluarga setiap hari sibuk mengurusi tanaman anggrek dan gaharu dilokasi persemaian seluas seratus meter persegi. Perhatian keluarga Firmansyah terhadap tumbuhan langka seperti tanaman anggrek dan tanaman gaharu merupakan berkah hidup hingga dikembangkan diareal yang sama sejak beberapa tahun yang silam. Saudara Firmansyah berpendapat, memelihara tanaman langka merupakan perbuatan mulia untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ia melakukan penghijauan melalui budidaya anggrek (Plantation Orchid) dan gaharu. Anggrek dan gaharu memiliki nilai ekonomis tinggi, selain itu kami sekeluarga berusaha untuk menyelamatkan tumbuhan langka dari kepunahan, menurut pendapatnya saat dirumahnya Jl. APT Pranoto Sangata Kab.Kutim. Disebutkan pula tanaman gaharu yang sedang dikembangkan dan dipelihara dikebun miliknya telah berumur antara 3 tahun hingga 8 tahun. Puluhan tanaman gaharu tersebut dipelihara untuk dikembangkan menjadi tanaman yang bermanfaat yang bernilai ekonomis tinggi. Satu pohon bibit gaharu umur setahun kami jual di tempat seharga 15 ribu rupiah. Kalau batang pohon tersebut sudah berisi sudah termasuk super maka harganya lebih mahal lagi. Harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah per kilogram. Firmansyah tersebut mengungkapkan ketika orangtuanya masih hidup, ia suka mencari pohon gaharu dihutan Begitu ia dapat kayu gaharu maka kadang pembeli datang sendiri membeli ditempat tinggalnya didesa Baay Kecamatan Karangan Kab. Kutai Timur. Tetapi terkadang orang tua saya pergi menjual kayu gaharu ke kota Samarinda., demikian ujarnya. Kebiasaan suku Dayak Basap untuk tetap mencintai tanaman langka sudah menjadi tradisi, karena menjadi bagian dari sumber mata pencaharian. Apalagi suasana lingkungan pedesaan masih sangat mendukung tumbuhan tanaman yang jarang ditemukan itu. "Saya dilahirkan dikampung, besar dihutan. Lagi pula sekolah saya tidak tinggi-tinggi. Namun demikian kami berupaya mengantisipasi bagaimana caranya agar tanaman langka yang ada tidak punah," ujarnya. Meskipun pemeliharaan tanaman anggrek dan gaharu yang dilakukan keluarga Firmansyah masih tergolong tradisinil (Tradicionil Handling), namun hal tersebut sangat positip. Petani anggrek plasma ini juga mengaku ia telah berhasil mengembangkan tanaman anggrek 1000 pohon (onehundret tree) yang terdiri dari 20 jenis tanaman khas langka. Seperti dikutip pada situs http://www.kaltimpos.web.id/ jenis tanaman anggrek yang sudah berhasil dilestarikan berupa anggrek hitam, anggrek bulan, anggrek tebu, anggrek merpati, anggrek panda, anggrek airmata ibu, anggrek pandaderi, anggrek kantongsemar, anggrek pintar, anggrek palule, anggrek arem, anggrek bunia, anggrek wani, anggrek lida, anggrek lipah, anggrek lemiding, anggrek jinri, anggrek buanjinri, dan anggrek upedium benteng ratu. "Jenis anggrek upedium benteng ratu tersebut, sangat bagus dan langka serta baru ditemukan di daerah Karangan, "paparnya. Kendati Firmansyah giat mengembangkan tumbuhan langka itu, namun ia tetap berharap agar mendapat bantuan teknis pembiayaan dari instansi terkait. Padahal pada tahun 2000 yang lau telah diberi bantuan oleh Dewan Kehutanan dan Kelautan, tapi itu sudah lama sekali tidak ada bantuan lagi, demikian diutarakannya kepada pengunjung kebunnya. Demikian sedikit paparan yang menggambarkan suatu daerah yang masih peduli terhadap tanaman langka agar tidak punah begitu saja (MD-Agustus 2008).

http://wahanatepian.blogspot.com/2008/08/upaya-pelestarian-tumbuhan-langka_8098.html

Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia

A. Asal-Usul Batik
Warisan (peninggalan) dari nenek moyang bangsa Indonesia ke generasinya sekarang adalah beragam bentuk, jenis, dan wujud (rupa). Beberapa di antaranya adalah candi- candi; senjata tradisional seperti sangkur, keris, dan tombak; kapal laut Pinisi; wayang; dan batik. Warisan dari nenek moyang itu tidak semuanya terpelihara dengan baik di masa sekarang di satu sisi, tetapi di sisi lain, sekarang ini ada upaya lebih giat dari pemerintah, kalangan swasta, dan masyarakat Indonesia untuk melestarikan semua peninggalan tersebut. Salah satu upaya pelestarian peninggalan itu adalah batik.

Batik Indonesia sejak dahulu hingga sekarang telah dikenal luas oleh masyarakat, baik dari dalam maupun luar negeri. Daerah sentra batik di Indonesia yang terkenal antara lain Yogyakarta, Solo, Semarang (Joglosemar). Selain ketiga daerah tersebut dikenal juga Pekalongan sebagai tempat pengrajin batik.

Kata batik konon berasal mula dari kata 'tik'. Kata ini berarti titik. Mengapa batik ada hubungannya dengan titik? Hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan batik melalui tahapan penetesan lilin ke kain putih yang akan dijadikan batik nantinya. Saat proses penetesan tersebut maka tetesan lilin itu akan berbunyi tik-tik-tik sehingga akhirnya lahirlah istilah kata batik. Di lain sisi, ada pihak yang berpendapat bahwa kata batik bersumber pada sumber-sumber tulis kuno yang dihubungkan dengan tulisan, atau lukisan . Kedua pendapat ini hingga sekarang masih digunakan untuk menjelaskan asal-usul kata batik, dan hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah mendasar dalam upaya pengembangan batik di masa sekarang dan mendatang.

Warisan berarti semua peninggalan dari masa silam/dahulu yang sekarang bentuk, jenis, dan wujud (rupa)nya masih ada, dan digunakan oleh generasi sekarang. Secara khusus, warisan dalam judul tulisan ini mengacu pada peninggalan batik dari era generasi terdahulu ke sekarang.

Budaya dapat diartikan sebagai semua hasil cipta, rasa, dan karsa manusia (Koentjaraningrat). Berdasarkan pendapat ini, batik adalah salah satu hasil dari cipta, rasa, dan karsa yang dilakukan oleh manusia Indonesia, baik sejak masa silam hingga sekarang, selain hasil lainnya yang berwujud pada bangunan candi-candi kuno, senjata-senjata tradisional, dan Pancasila (buah pikiran Bung Karno yang bersumber pada nilai-nilai kearifan bangsa Indonesia sebelumnya).

Kata Indonesia digunakan untuk menjelaskan konsep suatu wilayah di zona Asia Tenggara yang didiami oleh orang-orang dari pulau Sabang hingga Merauke di mana dia merupakan tempat yang terdiri dari daratan lebih kurang 2 juta kilometer persegi, dan lautan seluas lebih kurang 3 juta kilometer persegi. Jika dihubungkan dengan kata batik maka dia adalah salah satu hasil karya dari suku bangsa yang mendiami Indonesia, yakni etnis Jawa.

B. Permasalahan
Tulisan ini berusaha menjelaskan permasalahan-permasalahan yang timbul sehubungan dengan upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Permasalahan yang dimaksud, difokuskan pada pertanyaan : pertama, bagaimana kita dapat lebih mengembangkan dan mencintai produk batik pada generasi Indonesia sekarang dan mendatang, dan kedua, upaya kita bersama untuk melestarikan batik Indonesia.

C. Alternatif Solusi untuk Permasalahan
Sehubungan dengan upaya untuk menjawab kedua permasalahan di atas, penulis mengajukan beberapa alternatif solusi, yakni:

Dari segi pendidikan
Penulis menyarankan kepada pemerintah melalui Depdiknas untuk mewajibkan matapelajaran membatik kepada para siswa menengah kejuruan pada level SLTA di daerah-daerah sentra utama pengrajin batik, yaitu Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar), dan Pekalongan. Manfaat yang diperoleh dari aktivitas ini antara lain adalah siswa SLTA kejuruan secara langsung ikut terlibat dalam proses pembuatan hingga akhinya menjadi produk final (batik), sekaligus juga terjadi proses penanaman pelestarian batik pada generasi muda (SLTA) Indonesia. Selain itu, keuntungan lain yang diperoleh para siswa adalah mereka dapat menambah uang saku untuk membiayai pendidikan mereka, atau untuk memenuhi kebutuhan mereka lainnya. Agar hasil produk batik yang dibuat oleh para siswa menjadi bagus dan bernilai komersial, Depdiknas setempat dapat merekrut tenaga pengajar lokal yang memiliki keahlian tinggi dalam membatik, misalnya, pembatik lokal (sektor informal) di satu sisi. Di sisi lain, untuk tenaga pengajar formal, hal ini dapat diperoleh dari para lulusan minimal setingkat D3 yang mendalami seni dan kriya pada aras universitas. Dampak jangka panjang dari kegitan ini adalah selain kesinambungan produksi batik terjaga kontinuitasnya, juga dia menjadi salah satu sektor penghasil tenaga kerja terampil (pembatik) untuk para siswa SLTA kejuruan. Harapannya setelah para siswa lulus, bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan ke level universitas, mereka dapat menjadi pembatik yang terampil tanpa harus mereka menjalani pendidikan dan keterampilan yang lebih tinggi.

Jika dikaitkan dengan usaha pengembangan, pencintaan dan pelestarian batik pada generasi muda sekarang dan mendatang, kegiatan ini sangat mengena pada mereka. Penyebabnya adalah mereka telah dilibatkan dalam proses produksi hingga menjadi produk akhir berupa kain batik. Aktivitas tersebut tentunya sangat membekas mendalam untuk mereka karena mereka menjalani proses antara teori dan praktek yang berjalan bersamaan. Serupa dengan kegiatan ini, misalnya, untuk wilayah Sumatera Utara, Depdiknas setempat dapat menerapkan konsep yang sama untuk produksi kain Ulos, yaitu salah satu kain khas yang dibuat oleh suku Batak. Untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia, konsep tersebut juga dapat diterapkan untuk para siswa SLTA kejuruan.

Dari segi ekonomi
Setelah berlangsung proses produksi, maka unsur pemasaran memegang peranan penting dalam upaya menjual produk batik ke konsumen. Menurut penulis, kita perlu membuat suatu slogan (tagline) yang membuat para konsumen (dari muda hingga tua) untuk selalu mengingat dan lebih tertarik menggunakan batik. Slogan itu, misalnya, “Batik is Indonesia.” Dipilih dalam bahasa Inggris karena dia adalah bahasa terbanyak yang digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia, dan orang Indonesia sendiri pun secara garis besar mudah memahami slogan ini.

Adapun ide pembuatan slogan ini diilhami oleh perusahaan Coca-Cola yang sukses mengkampanyekan produknya ke seluruh dunia melalui slogan : Always Coca-Cola. Slogan ini singkat, tetapi dia memiliki efek kuat di benak konsumen. Hal yang sama diharapkan juga terwujud melalui slogan : “Batik is Indonesia.” Selain slogan ini ingin meraih simpati konsumen seluas mungkin, dia juga mengingatkan kepada semua orang baik dalam negeri maupun luar negeri. Bagi orang dalam negeri (Indonesia), slogan ini memberikan efek untuk membuat kita tahu dan lebih mencintai produk buatan sendiri, sedangkan bagi orang luar negeri, mereka akan tahu bahwa batik berasal dari Indonesia (suku bangsa Jawa, khususnya), dan bukan dari negara lain yang mengklaim dirinya sebagai pencipta batik. Alasan terakhir ini menjadi sangat penting karena pada era globalisasi sekarang dan mendatang, masalah asal-usul produk sangatlah penting karena dia menyangkut isu Hak atas Kekayaan Intelektual (HakI). Tentunya, kita tidak ingin hasil karya asli bangsa kita diakui melalui hak paten oleh negara lain. Oleh karena itu, kita harus mengupayakan program yang baik, ringkas, sederhana, murah dan terukur kepastian ongkosnya (transparan) serta cepat dalam pembuatan hak paten batik di Dirjen HakI. Sayangnya hingga sekarang, kita cukup sering mendengar bahwa biaya untuk pengurusan hak paten tidaklah murah, sehingga hal itu memberatkan pengaju hak paten yang terutama kebanyakan adalah pengusaha UMKM seperti pengrajin batik. Oleh karena itu, penulis mengusulkan agar Dirjen HakI dapat melakukan langkah terobosan sehubungan dengan permasalahan ini. Terobosan itu, misalnya, dibuat adanya mekanisme pengangsuran (kredit) dari Dirjen HakI untuk para pengaju hak paten produk batik, sehingga hal itu akan menimbulkan kesan seolah-olah biaya hak paten suatu produk (batik) menjadi lebih murah.

Selain paparan di atas, pemasaran juga berhubungan erat dengan produksi dan sasaran pengguna (konsumen) dari suatu produk. Bila dipilah, produk batik itu dapat digolongkan untuk konsumen berpendapatan rendah, menengah, dan tinggi. Oleh karena itu, semua upaya produksi, pengembangan, pencintaan, dan pelestarian produk batik haruslah dilakukan dengan menyasar pada ketiga kelompok konsumen tsb.

Untuk kelompok pertama dan ke dua, bisa jadi terbanyak konsumennya adalah anak-anak muda yang belum memiliki penghasilan sendiri, tetapi mereka sangat memperhatikan tampilan warna, model, dan harga jual. Oleh karena itu, untuk konsumen pada kedua kategori ini, produk yang dihasilkan haruslah memperhatikan unsur model, warna, dan harga jual. Menurut penulis, di dunia nyata, langkah yang ditempuh Batik Danar Hadi, misalnya, adalah sudah cukup baik. Dikatakan cukup baik, karena perusahaan ini menjual produknya untuk sasaran konsumen berpendapatan rendah, menengah, dan tinggi yang mana masing-masing produk batik untuk ketiga kelompok konsumen tersebut adalah berkualitas baik. Indikatornya antara lain adalah warna batik untuk produknya tidak cepat luntur/pudar, mengikuti tren anak muda yang dinamis, yang mana kelompok ini menginginkan warna-warna cerah dan potongan/model batik yang segar/menarik, serta harga jual yang terjangkau (kompetitif). Khusus untuk konsumen berpendapatan tinggi, kelompok ini umumnya menginginkan produk batik tulis tangan yang tidak diproduksi secara masif. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk konsumen ini adalah menjaga kepercayaan mereka akan kualitas yang tinggi untuk setiap batik tulis yang dihasilkan oleh pembatik (perusahaan yang berusaha di bidang batik). Selain itu, untuk mendapatkan lebih luas lagi para konsumen di segmen ini, perusahaan batik dapat melakukan pameran atau workshop di dalam dan luar negeri.

Untuk pangsa pasar konsumen berpendapatan rendah dan menengah, strategi pemasaran yang dapat dilakukan, misalnya, adalah penjualan batik melalui distro-distro, melalui koperasi mahasiswa (Kopma), koperasi-koperasi sekolah, pasar-pasar tradisional, dan pasar-pasar modern dengan memperhatikan unsur model, warna-warna yang cerah dan berani, serta harga jual yang kompetitif, dan disertai dengan mutu batik yang baik.

Dari segi lingkungan hidup
Di era sekarang dan mendatang, isu lingkungan hidup menjadi krusial. Apa kaitannya antara lingkungan hidup dengan batik? Penulis beranggapan hubungan antara keduanya erat.

Dalam proses membatik, dia terkadang memerlukan campuran kimia warna tertentu untuk dapat menghasilkan produk akhir (batik). Selama proses membatik itu, faktor bahan-bahan yang digunakan dalam membatik seperti warna, haruslah bahan-bahan yang aman bagi manusia, dan tidak membahayakan lingkungan hidup. Untuk yang terakhir, kita harus memastikan adanya sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan hidup bagi perusahaan-perusahaan batik skala menengah dan besar. Adapun untuk perusahaan skala kecil, edukasi kepada para pengusaha atau pembatik mengenai bahan-bahan yang aman untuk diproduksi dalam pembuatan batik perlu dilakukan. Akan lebih baik lagi, bila mereka ini tetap menggunakan bahan-bahan alami dalam membatik sehingga resiko pencemaran lingkungan hidup menjadi lebih kecil. Bila kita dapat menjalankan dengan baik semua proses ini, kita memperoleh manfaat darinya seperti berkesinambungannya proses produksi batik yang aman terhadap lingkungan hidup, dan menaikkan citra batik Indonesia di hadapan orang luar negeri. Alasan yang terakhir ini karena pada umumnya orang-orang asing (dari Eropa terutama), mereka sangat peduli terhadap suatu produk yang dihasilkan dari proses yang aman /ramah terhadap lingkungan hidup. Berdasarkan kedua alasan ini, kita harus peduli untuk mewujudkan produk batik Indonesia yang aman terhadap lingkungan hidup (batik is a green product).

Berdasarkan paparan-paran sebelumnya, kedua permasalahan yang ada dalam tulisan telah penulis jawab. Secara singkat, alternatif solusi untuk kedua permasalahan itu, telah dibahas dari segi pendidikan, ekonomi, dan lingkungan hidup. Penulis berkeyakinan bahwa bila ketiga segi atau unsur di atas dilakukan secara bersamaan dan ajeg oleh kita semua, maka upaya kita untuk lebih mencintai, mengembangkan, dan melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia akan berhasil di dalam negeri, dan dia juga akan berdampak positif pada citra batik Indonesia di mata orang-orang non-Indonesia (asing), baik dalam jangka pendek maupun panjang.
http://www.kulinet.com/baca/batik-sebagai-warisan-budaya-indonesia/29/

bahaya merokok dan akibatnya

Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia – Akibat Sebatang Rokok Racun, Ketagihan, Candu, Buang Uang Dan Dosa
Mon, 07/05/2007 – 10:32pm — godam64
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart / pandai.
Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.
http://duniakutercinta.wordpress.com/2009/04/23/bahaya-merokok-dan-akibatnya/

Dampak buruk menyantap makanan junk food

Mungkin banyak di antara kita yang gemar makan pizza, fried chicken dan kentang goreng atau burger ditemani soft drink dingin sambil nonton televisi, pasti rasanya sangat enak dan menyenangkan. Tapi tahukah Anda apa yang terjadi dibalik itu ?
Bila Anda terbiasa mengkonsumsi jenis makanan junk food ini sejak dini, maka semakin sulit untuk mencegah proses degeneratif dan penuaan yang terjadi.
Hal ini dibuktikan oleh para ilmuwan dari Universitas Glasgow yang melakukan percobaan pada sejenis unggas yang dibagi menjadi dua kelompok. Pertama diberi makanan yang kualitasnya tidak layak makan, semacam junk food. Sementara kelompok lainnya diberi makanan dengan takaran sesuai yang dibutuhkan.
Dari studi tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa unggas yang diberi makanan sejenis junk food pada usia dua minggu pertama dalam hidupnya lebih cepat mati. Hal ini karena zat anti penuaan dan antioksidan yang diproduksi tubuhnya hanya bertambah sedikit.
Perlu diketahui bahwa makanan fast food ternyata mengandung garam, lemak & kalori yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain kandungan gizinya yang rendah, fast food juga mengandung zat pengawet dan zat adictif yang membuat kita ketagihan. Lemak tinggi yang banyak terdapat dalam makanan cepat saji juga berpengaruh untuk memperbesar risiko terkena kanker, terutama kanker payudara dan usus besar. Makanan cepat saji juga mengandung protein hewaninya yang cukup ‘kaya’, hal ini bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kondisi ini dapat merangsang cepatnya terjadi osteoporosis.
Fast food pun menjadi cara cepat bagi kita yang ingin terkena Obesitas. Hal ini dibuktikan oleh Morgan Spurlock yang membuat film berjudul “Super Size Me”. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana ia mengkonsumsi fast food setiap hari baik itu saat sarapan, makan siang, dan makan malam dalam waktu 30 hari. Ternyata hasil yang didapat sangat mencengangkan. Morgan Spurlock mengalami kenaikan berat badan yang drastis, perut semakin membuncit, kenaikan kadar gula darah dan kolesterol, tekanan darah yang jauh di atas normal dan 2 kali lebih rentan terkena gagal jantung serta perubahan prilaku.
Makanan fast food memang tergolong banyak diminati sebagian besar orang karena sangat cepat dan mengenyangkan. Apalagi di sekitar lingkungan rumah pun banyak yang menawarkan fast food dengan harga yang sangat murah. Namun Anda juga patut curiga kenapa harga yang ditawarkan begitu murah? Apakah ayam yang dipakai masih fresh atau ayam sakit yang dijual murah ? Jawabannya kembali ke diri Anda masing-masing, mau sehat atau tidak.
Jadi ada baiknya hindarilah atau setidaknya kurangilah makanan fast food sejak dini, karena daerah asal fast food ini, Eropa , sekarang sudah gencar memerangi fast food dan berganti menjadi slow food.
 http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6973743488024082827

Dampak sinetron bagi anak dan kaum remaja

Sejak awal tahun 1990, geliat pertelevisian di Indonesia baru mulai terasa, dengan banyak menjamurnya stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Dengan menyuguhkan berbagai acara, yang awalnya untuk bisa kita nikmati, tapi akhirnya malah akan membawa dampak perubahan bagi kita sebagai pemirsa.
Hadirnya beberapa stasiun televisi di Indonesia patut dirayakan sebagai sebuah prestasi. Apalagi mengingat kontribusi yang telah mereka berikan dalam ikut mencerdaskan bangsa, melalui tayangan informasi yang tajam, akurat, dan objektif, televisi juga telah membantu anggota masyarakat dalam memahami berbagai persoalan actual di berbagai bidang.
Media televisi juga telah memperluas wawasan public dengan sajian acara dialog, debat, talk show, diskusi dan berbagai acara yang informative dan edukatif.
Dan media televise dewasa ini telah menjadi sahabat yang menemani anak-anak dan remaja. Didalam keluarga modern yang orang tuanya sibuk beraktivitas di luar rumah, televisi berperan sebagai penghibur, pendamping, dan bahkan sebagai pengasuh bagi anak-anak mereka. Tapi sayangnya peran vital televisi sebagai media hiburan keluarga tampaknya belum mengimbangi dengan menu tayangan yang bermutu.
Bias dikatakan televise nasional, sampai saat ini belum bias mengakomodasi kebutuhan anak-anak dan remaja yang membutuhkan hiburan sekaligus ilmu pengetahuan. Acara permainan, pentas lagu-lagu anak, kuis dan cerdas cermat untuk para remaja sudah demikian langka.
Minimnya komitmen pendidikan pertelevisian nasional sudah sepatutnya menyadarkan para pengelola pertelevisian, dari sini akan lahir langkah kokret dalam memperbaiki kualitas tayangan televise semakin mendesak dilakukan.
Tujuan diangkatnya tema ini, karena selama ini kita sebagai menikmat televise hanya disuguhi dengan adegan-adegan yang seronok, vulgar, dan kadang membahayakan bagi remaja dan anak-anak.
Masa kanak-kanak, dan remaja adalah masa yang paling penting bagi perkembangan hidup manusia. Sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa itu sebaiknya merupakan hal yang terbaik. Mulai dari makanan, minuman, tempat tinggal, pendidikan, hingga tontonan yang berkualitas.
Kebanyakan orang tua membiarkan anak-anaknya menonton televise selama berjam-jam, dengan asumsi bahwa mereka terhibur dengan acara yang disuguhkan, tanpa memperhatikan mamfaat dan pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa dan mental anak-anaknya.
Dampaknya mungkin tidak akan terlihat, tapi beberapa tahun kemudian anak-anak yang sering nongkrong di depan televise akan mengalami kesulitan konsentrasi. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa apabila anak ,remaja, maupun orang dewasa terlalu sering didepan televise, maka  bisa menyebabkan obesitas, atau kelebihan berat badan.
        Untuk melihat fenomena kehidupan masyarakat saat ini, yang sepertinya begitu mendewakan acara televise, mereka rela tidak ikut pengajian di majlis taklim, asal sinetron kesayangan mereka tidak terlewati. Mereka marah, saat pemeran utama dari sinetron kesayangannya tersakiti, mereka pun menangis, dan tertawa setiap kali pemutaran sinetron kegemarannya.
Kehadiran televise baru dalam pertelevisian Nasional, maka awak televisi mau tidak mau harus mempertajam tingkat persaingan dalam bisnis ini. Dan sebagai konsekwensinya pihak televisi harus memilih strategi tepat dalam menggaet segmen pemirsa.dalam iklim kompetisi inilah banyak stasiun televisi yang menggambil jalan pintas, antara lain dengan eksploitasi anak, dan remaja secara berlebihan.
Dan ekploitasi itu dapat di indikasikan menjadi 4 hal:
1.    judul sinetron yang disajikan sering kali bertemakan vulgarisme, menantang dan mengandung unsure pornografi;
2.    Pemain sinteron biasanya diambil dari remaja belia atau biasa disebut dengan sebutan ABG, bahkan sebagian masih berusia anak-anak;
3.    Jenis peran yang dimainkan oleh para artis remaja sering kali bertabrakan dengan norma pergaulan masyarakat dan belum sesuai dengan tingkat perkembangan psikologinya;
4.    banyaknya alur cerita sinetron remaja yang mengambil setting anak-anak lengkap dengan seragamnya, lokasi sekolah, aneka pergaulan didalam dan luar kelas;
Praktik eksploitasi anak dan remaja sangat perlu di di hindari, pasalnya tayangan tersebut yang vulgar dan menampilkan unsure pornografi, dalam jangka panjang akan mengotori jiwa dan pikiran anak dan remaja, yang masih berada didalam tahap bimbingan dan keteladanan.
Dan keadaan ini akan semakin parah jika orang tua sendiri tidak mampu memberi keteladanan kepada anak-anaknya, dan hal ini bisa membuat anak-anak mencari tokoh teladan dari tempat lain, termasuk sinetron yang ia tonton. Sehingga saat anak dan remaja menonton sebuah sinetron, mereka akan mengalami proses internalisasi (pengendapan) dan meresapi kesan-kesan, citra yang terkandung dalam alur cerita tersebut.
Sebuah penelitian American Psychological Association (APA) pada tahun 1995, ‘bahwa tayangan yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berlaku baik, dan tayangan yang kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk belaku buruk’ . bahkan penetilian ini menyimpulkan bahwa hampir semua perilaku buruk yang dilakukan seseorang adalah pelajaran yang mereka terima sejak kecil.
Dampak lain dari anak atau remaja yang keranjingan sinetron adalah mereka akan merasa ketergantungan dengan televise, mereka akan malas melakukan untuk melakukan kegiatan lain selain menonton televise. Mereka akan cenderung meniru apa yang mereka lihat di tayangan televise atau sering dikatakan para psikolog ‘what they see is what they do’ (apa yang mereka lihat adalah apa yang mereka kerjakan.
Contoh kasus. Seorang ibu di Jakarta sangat terkejut ketika anaknya yang masih balita, tiba-tiba gagap dan tidak lagi bicara normal seperti biasa. Setelah diselidiki ternyata  si anak mengikuti cara bicaranya si Yoyo di dalam sinetron si yoyo yang di tontonnya lewat layar kaca.
Tentu hal ini merupakan kejadian nyata dan sangat memilukan, kurangnya perhatian orang tua terhadap tayangan yang di tonton anaknya, hingga kejadian ini bisa terjadi. Sebaiknya orang tua mendampingi anaknya ketika sedang menonton televise, dengan begitu orang tua bisa memberikan pengertian dan pemahaman secara langsung tertang acara televise tersebut.
Keberadaan televisi bisa dikatakan sedikit banyak merubah kehidupan seseorang, tak terkecuali seorang anak dan remaja:
1.    Menumbuhkan keingin tahuan untuk memperoleh pengetahuan;
2.     Mempengaruhi pada cara bicara, (seorang anak dan remaja akan meniru apa yang di ucapkan orang ditelevisi, dan cara mengucapkannya);
3.    Pengaruh pada penambahan kosakata;
4.    Televisi berpengaruh pada bentuk permainan;
5.    Televisi bisa memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain;
Sayangnya pentingnya mamfaat dari tontonan televisi tidak diikuti dengan tayangan yang bermutu. Program-program acara yang dihadirkan lebih banyak mengumbar unsur pornografi, vulgarisme, hedonisme, hingga kekerasan.
Sinetron yang sekarang ini merajai hampir seluruh stasiun televise swasta lebih banyak menghadirkan kehidupan mewah, yang sangat jarang ditemui di dalam kehidupan nyata. Sinetron juga lebih cenderung mengarah pada tayangan yang berbau kekerasan (sadisme), pornografi, mistik, dan kemewahan (hedonisme). Tayangan-tayangan tersebut terus berlomba demi rating tanpa memperhatikan dampak bagi pemirsa. Kegelisahan tersebut semakin bertambah karena tayangan-tayangan tersebut dengan mudah bisa di konsumsi oleh anak-anak.
Persoalan gaya hidup dan kemewahan juga patut di kritisi,. Banyak sinetron yang menampilkan yang serba glamour, tanpa bekerja orang sudah bisa hidup mewah. Anak-anak sekolahan dengan gaya yang aneh-aneh dan sama sekali tidak mencerminkan sebagai seorang pelajar, dan dipajang sebagai pemikat. Sikap dan dan tingkah laku, terhadap guru, orang tua, maupun sesame teman yang sangat tidak mendidik.
Di sebuah Koran terbitan ibu kota, saya pernah membaca tentang sebuah sekolah yang menolak dengan tegas untuk dijadikan lokasi syuting sebuah sinetron yang sedang kejar tayang, dengan alasan hal itu akan berdampak buruk bagi perkembangan pergaulan siswa-siswinya.
Di Koran itu juga di bahas bagaimana seorang artis sinetron yang berperan sebagai anak SMU, yang tidak sama sekali mencerminkan sebagai seorang anak SMU.
Seorang anak SMU notabene harus memakai rok sopan, dan tidak mini apalagi diatas lutut, tapi sangat di waijibkan untuk memakai rok 5 centi di bawah lutut, tidak boleh bermake up tebal, apalagi berambut gondrong untuk para siswanya.
Sedangkan disinetron-sinetron yang saat ini sedang tayang biasanya, para sisiwinya memakai rok mini 10-15 cm di atas lutut, memakai baju ketat, rambut berwarna, make up tebal, dan tidak dilarang memakai perhiasan berlebihan. Dan bagi para siswanya, rambut gondrong berwarna dengan gaya aneh, memakai anting, gelang dan rantai bergelantungan di banyak tempat. Kendaraan pribadi, atau sopir pribadi yang siap mengantar kemana-mana juga HP canggih yang menjadi teman berkomunikasi.
Di Koran tersebut juga ada wawancara dengan beberapa remaja dengan berbagai latar belakang, dan rata-rata mereka sama meringisnya melihat fenomena yang terjadi belakangan ini di sinetron-sinetron Indonesia, ada kemungkinan hal ini bisa menyebabkan gaya hidup hedonisme dengan menghalalkan banyak cara, dan sudah banyak di beritakan di televise, surat kabar, majalah dan lain sebagainya.
          Menurut saya pribadi sinetron Indonesia belakangan ini, lebih mengembangkan kemewahan, dan tidak ada nilai pendidikannya sama sekali. Dan jiwa remaja maupun anak-anak yang belum stabil akan terombang-ambing dan tidak karuan, mereka akan meniru penampilan dan tingkah laku dari artis sinetron yang jadi idolanya:
        Adapun beberapa contoh negative yang bisa kita dapatkan dari menjamurnya sinetron di dunia pertelevisian Indonesia adalah:
v     Gaya hidup mewah
v     Tidak hormat kepada orang tua/kurang ajar/berani membentak orang tua;
v     Sifat materialistis
v     Emosi yang meledak-ledak
          Yayasan Kesejahteraan Kesejahteraan Anak dan Remaja Indonesia (YKARI), misalnya, mencatat rata-rata anak dan remaja usia sekolah menonton televise antara 30 hingga 35 jam setiap minggunya. Artinya pada hari-hari sekolah mereka menonton televise lebih dari 4 jam. Ini artinya anak-anak dan remaja lebih meluangkan banyak waktunya di depan televise di bandingkan belajar, kecuali untuk tidur. (berbagai sumber)
        Hal ini dikhawatirkan akan membuat anak-anak dan remaja meniru sikap, tingkah laku, gaya, serta apapun yang mereka lihat dari sinetron-sinetron, yang berlimpah kemewahan.
        Yang paling utama saat ini, adalah peranan orang tua untuk bisa mengontrol tayangan yang di tonton oleh anak-anaknya. Orang tua perlu mendampingi anak-anaknya saat nonton, memberikan pemahaman, tentang suatu tayangan sinetron yang sedang disaksikan, juga untuk membangun sarana komunikasi dengan anak, dan hal ini juga bisa mengurangi dampak negative dari tayangan sinetron bagi anak dan remaja. Karena kebiasaan mengkonsumsi televise secara sehat harus dimulai sejak usia dini.
  1. sinetron melumpuhkan kita dalam berpikir kritis
Sinetron memiliki gejala-gejala yang sangat membahayakan, karena akan menjadikan otak pasif, melumpuhkan kemampuan berpikir kritis, dan merusak kecerdasan otak sebelah kanan. Tapi bahaya yang paling besar adalah sinetron bisa mengalihkan orang dari membaca.
        Padahal dengan membaca neurologis sangat menguntungkan otak. Padahal tanpa kita tahu banyak bacaan yang lebih memperkaya secara intelektual kita, dari pada sebuah sinetron yang isinya itu-itu saja.
  1. <;b style="">Merebaknya fatamorgana kebebasan
Sinetron telah semakin melebarkan jurang pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat. Dan hal ini telah menjadikan belenggu ikatan dengan sinetron lebih sulit diputuskan dengan belenggu ikatan ibadah. Dan hal ini menyebabkan salah kaprah tentang arti dari sebuah kebebasan.
  1. Menjadi benih kekerasan
Perkelahian yang di lakukan di sinetron adalah perkelahian yang direkayasa, tapi yang tampil di layer demikian realistis. Dan masalah muncul dari sini, karena perkelahian yang anak-anak atau remaja tonton disinetron menimbulkan rangsangan agresivitas, terutama bagi anak-anak dan remaja, yang belum kritis menggunakan media.
  1. Globalisasi pornoaksi
Ini adalah merupakan hokum di negeri ini memang susah betul ditegakkan, sinetron dan televise yang menayangkan adegan porno, yang bisa berakibat kepada masyarakat, tapi mereka hanya meminta maaf dan tidak ada tindak lanjut secara hokum.
Hal ini menakutkan, sebenarnya kepada siapa masyarakat harus melindungi dirinya dari tindakan pornografi?
  1. Melemahkan perkembangan kognitif anak dan remaja
Televise sebagai baby sitter tampaknya tidak masalah. Namun berbagai penelitian menyebutkan fakta, bahwa ‘meletakan anak’ usia dini di depan televise berbahaya baik fisik, maupun psikis. Apalagi dalam waktu yang panjang. Karena hal ini akan mengakibatkan proses wiring penyambungan antara sel-sel syaraf otak menjadi tidak sempurna. Karena sinetron tidak mengugah anak untuk berpikir.
  1. Mesin penggerak Identifikasi remaja
Sinetron menyodorkan berbagai cara untuk menciptakan ketergantungan pada remaja. Hal ini menyebabkan remaja menjadi pribadi yang lentur, tidak mempunyai pengalaman empiric untuk menempati empati social. Demikian pula dalam proses idealis, sinetron bisa menjadi pelaku atau sekedar agen perantara bagi munculnya konsep tertentu. Antara lain, perempuan yang cantik adalah perempuan yang berkulit putih, berambut panjang, lurus, hingga pemutih buatan menjadi sesuatu barang yang laku di buru remaja putri.
  1. Menghapus jati diri seorang ibu
Dalam konsep keluarga di Indonesia, kaum ibu adalah kalangan yang paling memiliki ketergantungan pada media sinetron. Karena posisinya ini juga kaum ibu memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan seorang ibu kehilangan jati dirinya,  kehilangan kepercayaan dirinya, dan rela diombang-ambing oleh situasi desekitarnya. Dalam kata alangkah mudahnya menjadi ibu modern, ibu yang bijak atau ibu yang mengetahui keluarganya, ibu baik dalam konstruk masyarakat maupun dalam pengertian verbal.
         Kehadiran televise swasta di Indonesia, disisi lain layak untuk di sambut dengan suka cita, karena memberi pengaruh positif kepada pemirsanya. Dengan kehadiran tayangan-tayangan yang bermutu dan layak untuk disimak.
Tapi disi lain kehadiran televise Indonesia, membawa masyarakat kepada sesuatu yang membahayakan, kehadiran acara-acara yang dulunya di tayangkan untuk hiburan, saat ini ditayangkan untuk menaikan rating, minat pemirsa, tanpa melihat sisi negatifnya dari tayangan yang telah mereka tayangkan.
Kehadiran sinetron “Keluarga Cemara” mungkin bisa menjadi contoh yang baik dari sebuah kesederhanaan. Tapi sekarang ini, sinetron jenis ini sudah punah dimakan globalisasi sinetron jiplakan dari negeri orang.
Kemewahan telah menjadi gaya hidup yang sudah tidak bisa dipisahkan dari sinetron-sinetron sekarang ini, belum lagi dengan dandanan yang sudah mendekati pornografi, begitu juga dengan kata-kata seronok, yang bisa membahayakan anak-anak dan remaja yang mungkin belum begitu mengerti dengan jalan cerita yang di tontonnya.
  Bahaya lain yang membuat sinetron Indonesia banyak di hujat oleh banyak orang adalah, karena bisa membawa pengaruh negative, karena akan membentuk masyarakat jadi konsumtif dan hedonisme. Karena kehidupan disinetron yang demikian wah dan serba glamour.

http://giwmukti.multiply.com/journal/item/11/Dampak_Sinetron_bagi_anak_remaja_dan_keluarga

Pariwisata

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata

Heboh Tren Sepeda Fixie

Belakangan ini, sepeda fixie lagi ngehits di kalangan anak muda, bila ditanya alasannya banyak, bisa karena lifestyle semata atau karena memang suka dengan sepeda yang simple, tapi yang jelas sepeda fixie lagi ngetren.

Disebut Sepeda Fixie karena fixed gear, artinya, gear belakangnya itu fixed alias tetap, tidak bisa diganti-ganti, seperti sepeda yang memiliki gear atau gigi. Bila ingat jaman dahulu, istilah fixed gear mirip dengan sepeda model doltrap.

Sepeda Fixie identik dengan sepeda tanpa rem, tanpa gear dinamis belakang. Semua dibuat fix, roda berputar maka pedal ikut berputar. sepeda ini bisa maju mundur sesuka hati. Digenjot bisa maju atau digenjot kebelakang maka sepeda akan mundur.

Mengerem sepeda Fixie hanya mengandalkan kekuatan pedal dengan menahan laju atau mendorong pedal ke belakang serta dibantu dari roda depan.Inilah letak keunikannya disamping ngga ada rem. Remnya adalah kekuatan kaki kita untuk menahan pedal yang selalu berputar ke depan.

Ban sepeda Fixie juga tipis, sehingga ringan ketika di genjot. Hal menarik lainnya ada pada bagian stang, dimana stang atau handle bar sepeda Fixie bisa dibuat dengan tegak lurus dan minimalis disain menjadi ciri sepeda single speed ini. Pastinya karena mengikuti gaya minimalis, sepeda Fixie memang ringan. Rata rata beratnya tidak lebih dari 11kg, bahkan ada yang jauh lebih ringan.

Karena ini gaya sepeda anda, masalah warna tergantung selera Anda, saat ini komponen sepeda Fixie  sudah sangat banyak dan murah, jika mau menganti ban dengan warna merah juga boleh, atau kuning susu juga ada, atau membuat sepeda dengan warna putih semuanya juga bisa.

Harga sepeda Fixie untuk minimum dengan komponen seadanya dapat mencapai 1,5 juta. Harga sepeda Fixie yang cukup lumayan sekitar 2.5 juta atau lebih. Sedangkan harga sepeda Fixie rakitan tipe generic dengan komponen cukup baik mencapai 3.5 juta keatas dan tipe sepeda fixie bermerek, umumnya berada di atas 4 juta, tergantung komponen yang sedang in.

Buat yang belum terbiasa naik sepeda fixie pasti bakal kagok, tapi serunya karena sepedanya ringan jadi enak buat dipakai di jalanan kota yang sempit. Namun, ada tapinya.... sepeda ini berbahaya kalo dipakai  jalan di turunan yang curam...soalnya tanpa rem. Hati-hati ya! 

http://www.wartanews.com/read/LifeStyle/10a7d953-0020-4f0c-80be-d763afb95690/Heboh-Tren-Sepeda-Fixie