1. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Hakekat Manusia
diambil dari http://sekitarkita.com/wp-content/uploads/2009/05/humanright02.gif
Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi. exciting
2. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Bangsa Timur
diambil dari http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:cp-Ik5CNQ18o3M
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
penulis : By arikaka, on February 14th, 2010
Rabu, 09 Maret 2011
tugas ke dua softskill
manusia dan budaya
ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini adalah Manusia dan kebudayaan. karena kebudayaan diciptakan oleh manusia, dan oleh manusia juga kebudayaan tersebut dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya. adapun hal lain yang berhubungan dengan budaya adalah Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini adalah Manusia dan kebudayaan. karena kebudayaan diciptakan oleh manusia, dan oleh manusia juga kebudayaan tersebut dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya. adapun hal lain yang berhubungan dengan budaya adalah Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
budaya antri diterapkan di indonesia.
budaya antri diterapkan di indonesia.
Contoh terkecil saja yang saya temukan adalah apabila kita berada di jalan raya, rekan-rekan mungkin pernah melihat dan mengalami sendiri bagaimana kesemrawutan dan kemacetan terjadi karena malasnya pengemudi motor, mobil pribadi dan kendaraan umum seperti bus berjalan di jalurnya sendiri, malahan ingin saling mendahului dan kalau bisa merebut jalur hak orang lain. Terkadang saking tidak sabarnya lampu merah masih menyala kendaraan tersebut langsung nyelonong, mending kalau hal ini menyelakakan diri sendiri kalau menyangkut nyawa orang lain bagaimana?
Contoh lainnya ada suatu masa Istri saya dan saya sedang mengantri pembayaran di kasir, tiba-tiba ada seorang cewek yang dandanan nya seharusnya bisa dikatakan modern lah tapi perilakunya minus sekali menyelonong ke depan antrian saya. Dan saya coba tegur, dia malahan menjawab dengan marah bahwa dia mengantri dengan temannya, padahal jelas-jelas dia menyelonong. Sampai-sampai dia memarahi saya dengan kasarnya dan mengucapkan kata-kata yang menurut saya tidak terpuji. Di sini terlihat orang yang merasa dirinya modern akan tetapi lupa akan budaya malu, lain soalnya apabila dia meminta izin kepada saya dengan sopan bahwa dia akan membayar barangnya belanjaan karena sangat terburu-buru, tidak hal tersebut tidak terucap malahan dia merasa bahwa antrian itu adalah haknya semua. Perlu diketahui saat saya melihat acara televisi ternyata dia adalah salah satu penyiar, apakah itu yang dinamakan role model Indonesia?
Ada pengalaman lainnya, pada saat berada di acara pernikahan di mana saja baik di Jakarta, Bandung atau pun Surabaya, saya melihat tendesi orang-orang kita itu tidak mau mengantri pada saat mengambil makanan Buffet/perasmanan. Coba rekan-rekan perhatikan, begitu bersemangatnya orang-orang mengambil makanan seolah-olah belum pernah makan atau takut rugi karena istilah nya sudah menyumbang Angpaw. Seperti malam kemarin kami pergi ke undangan, sudah jelas-jelas kami dalam antrian ada bapak-bapak dan ibu-ibu bahkan anak-anaknya ingin menyalip , aduh kalau saya pribadi sih malu lagi lebih baik tunggu barisan sepi ,tidak apa apalah tidak kebagian makanan toh nanti bisa makan di rumah.
(Bahkan kebiasaan tidak mengantri untuk mengambil makanan perasmanan ini terjadi pada saat berumroh, saya malu sebagai orang Indonesia yang setahu saya dalam Islam diajarkan untuk bersabar).
Dan pengalaman yang paling fatal menurut saya adalah ketika mengantri di negara lain, sementara di negara tersebut orang-orang mengantri dengan rapihnya tanpa berusaha mendahului orang di depannya kecuali dipersilahkan karena misalnya orang tersebut sudah lanjut usia atau maaf ada kekurangan kondisi tubuhnya, akan tetapi ketika melihat orang-orang asal Indonesia merangsek ke depan pintu masuk boarding pesawat tanpa mengindahkan peringatan petugas untuk mengantri dengan berbaris dua orang dua orang.
contoh foto orang-orang Indonesia ngantri di Bandara Suvarnabhumi Thailand, apakah terlihat barisannya??
Akankah kondisi ini akan berlarut-larut? bukankah kita sebagai orang Indonesia telah diajarkan sejak SD atau bahkan TK pentingnya pendidikan Moral Pancasila dahulu atau Budi pekerti, seperti dahulukanlah kepentingan umum daripada kepentingan golongan atau pribadi, dan kalau tidak salah hal ini tercantum di dalam UUD 45 atau penjabaran butir-butir Pancasila. Dan Saya pribadi yakin di dalam agama yang di anut oleh masing-masing orang Indonesia diajarkan Budi Luhur. Saya khawatir dari hal kecil ini akan berlanjut ke Hal yang lebih besar seperti pemerintahan. Mungkin dapat kita simak adanya perebutan atau saling mendahului menduduki kursi kepemerintahan dengan segala cara yaitu sikut sana sikut sini.
Bagaimanakah caranya kita bisa mengajarkan Budaya Antri, Budaya Sabar dan Budaya Malu kepada seluruh penduduk Indonesia baik muda maupun lanjut usia....Let's Pray for The Best....supaya negara kita tidak semakin tertinggal dari negara-negara lain di Asia, Amerika maupun Eropa....
Catatan di atas hanya ungkapan hati saya yang telah mengalami hal di atas, mungkin rekan-rekan berpendapat lain..?
narasumber :Gumira
Penulis :Gumira
Contoh terkecil saja yang saya temukan adalah apabila kita berada di jalan raya, rekan-rekan mungkin pernah melihat dan mengalami sendiri bagaimana kesemrawutan dan kemacetan terjadi karena malasnya pengemudi motor, mobil pribadi dan kendaraan umum seperti bus berjalan di jalurnya sendiri, malahan ingin saling mendahului dan kalau bisa merebut jalur hak orang lain. Terkadang saking tidak sabarnya lampu merah masih menyala kendaraan tersebut langsung nyelonong, mending kalau hal ini menyelakakan diri sendiri kalau menyangkut nyawa orang lain bagaimana?
Contoh lainnya ada suatu masa Istri saya dan saya sedang mengantri pembayaran di kasir, tiba-tiba ada seorang cewek yang dandanan nya seharusnya bisa dikatakan modern lah tapi perilakunya minus sekali menyelonong ke depan antrian saya. Dan saya coba tegur, dia malahan menjawab dengan marah bahwa dia mengantri dengan temannya, padahal jelas-jelas dia menyelonong. Sampai-sampai dia memarahi saya dengan kasarnya dan mengucapkan kata-kata yang menurut saya tidak terpuji. Di sini terlihat orang yang merasa dirinya modern akan tetapi lupa akan budaya malu, lain soalnya apabila dia meminta izin kepada saya dengan sopan bahwa dia akan membayar barangnya belanjaan karena sangat terburu-buru, tidak hal tersebut tidak terucap malahan dia merasa bahwa antrian itu adalah haknya semua. Perlu diketahui saat saya melihat acara televisi ternyata dia adalah salah satu penyiar, apakah itu yang dinamakan role model Indonesia?
Ada pengalaman lainnya, pada saat berada di acara pernikahan di mana saja baik di Jakarta, Bandung atau pun Surabaya, saya melihat tendesi orang-orang kita itu tidak mau mengantri pada saat mengambil makanan Buffet/perasmanan. Coba rekan-rekan perhatikan, begitu bersemangatnya orang-orang mengambil makanan seolah-olah belum pernah makan atau takut rugi karena istilah nya sudah menyumbang Angpaw. Seperti malam kemarin kami pergi ke undangan, sudah jelas-jelas kami dalam antrian ada bapak-bapak dan ibu-ibu bahkan anak-anaknya ingin menyalip , aduh kalau saya pribadi sih malu lagi lebih baik tunggu barisan sepi ,tidak apa apalah tidak kebagian makanan toh nanti bisa makan di rumah.
(Bahkan kebiasaan tidak mengantri untuk mengambil makanan perasmanan ini terjadi pada saat berumroh, saya malu sebagai orang Indonesia yang setahu saya dalam Islam diajarkan untuk bersabar).
Dan pengalaman yang paling fatal menurut saya adalah ketika mengantri di negara lain, sementara di negara tersebut orang-orang mengantri dengan rapihnya tanpa berusaha mendahului orang di depannya kecuali dipersilahkan karena misalnya orang tersebut sudah lanjut usia atau maaf ada kekurangan kondisi tubuhnya, akan tetapi ketika melihat orang-orang asal Indonesia merangsek ke depan pintu masuk boarding pesawat tanpa mengindahkan peringatan petugas untuk mengantri dengan berbaris dua orang dua orang.
contoh foto orang-orang Indonesia ngantri di Bandara Suvarnabhumi Thailand, apakah terlihat barisannya??
Akankah kondisi ini akan berlarut-larut? bukankah kita sebagai orang Indonesia telah diajarkan sejak SD atau bahkan TK pentingnya pendidikan Moral Pancasila dahulu atau Budi pekerti, seperti dahulukanlah kepentingan umum daripada kepentingan golongan atau pribadi, dan kalau tidak salah hal ini tercantum di dalam UUD 45 atau penjabaran butir-butir Pancasila. Dan Saya pribadi yakin di dalam agama yang di anut oleh masing-masing orang Indonesia diajarkan Budi Luhur. Saya khawatir dari hal kecil ini akan berlanjut ke Hal yang lebih besar seperti pemerintahan. Mungkin dapat kita simak adanya perebutan atau saling mendahului menduduki kursi kepemerintahan dengan segala cara yaitu sikut sana sikut sini.
Bagaimanakah caranya kita bisa mengajarkan Budaya Antri, Budaya Sabar dan Budaya Malu kepada seluruh penduduk Indonesia baik muda maupun lanjut usia....Let's Pray for The Best....supaya negara kita tidak semakin tertinggal dari negara-negara lain di Asia, Amerika maupun Eropa....
Catatan di atas hanya ungkapan hati saya yang telah mengalami hal di atas, mungkin rekan-rekan berpendapat lain..?
narasumber :Gumira
Penulis :Gumira
tugas pertama softskill
persepsi saya mengenai ilmu budaya dasar
ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan dasar mengenai seni dan budaya suatu bangsa yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar mengenai pengertian umum tentang konsep-konsep yang telah dikembangkan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan dasar mengenai seni dan budaya suatu bangsa yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar mengenai pengertian umum tentang konsep-konsep yang telah dikembangkan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Langganan:
Postingan (Atom)